Cerita lanjutan Cerita Danau Lau Kawar (2).
Sebenarnya semua makanan yang berisikan nasi, sayur dan potongan daging tersebut utuh di bungkus oleh anaknya. Namun ditengah jalan cucunya memakan titipan (bungkusan-nasi dan daging) sehingga tinggal sisa yang di berikan ke neneknya.
Tidak kuat dengan perlakuan anak dan menantunya (bukan cucunya) nenek ini lagi-lagi merasa terhina dan terasingkan oleh keluarganya sendiri. Air mata pun lagi-lagi (ketiga kali) keluar membasahi seluruh badannya dan berdoa kepada sang pencipta untuk mengutuk anak dan menantunya. Doanya seperti ini :
" Ya Tuhan pencipta bumi ini !!! Mereka telah durhaka kepadaku, berikan dia pelajaran. " Selepas dari ucapan nenek ini maka terjadi lah sebuah perubahan dahsyat
dimana langit menjadi galap, halilintar menyambar dan terjadi ujan lebat.
Semua warga yang merayakannya langsung panik yang awalnya bersuka cita dalam perayaan itu, ada yang teriak, ada yang menangis dan ada juga yang kebinggungan. Semuanya bagaikan perahu yang terobang ambing di atas kapal yang penuh goncangan...meminta pertolongan dimana-mana.(www.smpkutabulu.co.cc) Sungguh tidak bisa diselamatkan atas kejadiaan yang mengerikan itu.
Dalam hitungan menit semua kampung kawar yang subur berubah menjadi danau air yang telah tengelam oleh derasnya ujan dan membentuk danau. Semua masyaratkan yang sombong tersebut ikut hilang dan tenggelam ditelan dalamnya air yang tinggi tanpa ada yang tersisa sama sekali. Seperti itu cerita singkat danau Lau Kawar...(www.smpkutabulu.co.cc)bila ada yang ingin menambahkan kirim ke email. Sumber : Simantek kuta ( orang karo ) www.smpkutabuluh.co.cc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih karena sudah memberikan kritik maupun saran ...Sukses buat anda.