Danau Lau Kawar itu lah orang masyarakat sekitarnya menyebutkannya. Danau Kawar berada di Desa Kawar, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo , Sumatara Utara yang memiliki tanah yang subur dan airnya yang bening. Atas dasar itu lah kebanyakan wisatawan ingin sekali datang kesana membuktikan danau itu bening dan tanahnya subur...Tapi anda tahu tidak legenda terjadinya danu lau kawar ini !!!!
Menurut penduduk setempat-( Simantek kuta, red) menuturkan. Dahulu kala danau kawar adalah kampung kecil yang sangat subur, hasil panen yang melimpah serta masyarakatnya makmur. Suatu ketika terjadilah malapetaka yang tidak di harapkan yang awalnya desa kecil berubah menjadi danau di bawah kaki gunung sinabung. Mengapa begitu !!! (www.smpkutabuluh.co.cc)
Suatu hari masyarakat ingin merayakan hasil panennya yang melimpah ke pada Maha Kuasa dengan mengadakan syukuran maupun perayaaan besar-besaran. Di perayaanya itu banyak sekali yang sibuk mulai dari perempuannya memasak,laki-lakinya mejamu maupun anak juga siap membantu dan banyak kegiatan yang dilakukan disaat perayaan itu berlangsung. Acara ini tidak ketinggalan dengan istilah Guro-guro Aron (perayaan Semarak, red) dilaksanakan setahu sekali ini. Semua masyarakat di sana semuanya berpastisipasi terkecuali nenek yang sangat tua (tua renta, red). Sebenarnya ingin rasanya nenek ini menghadir pesta itu (pesta Orang Batak karo, Sumut) tapi apa daya tak kuat untuk melangkah ke sana.
Suara musik gendeng, hiburan yang penuh canda tawa dan silaturahmi atas sesama membuat nenek ini terbayang untuk ikut di sana. Usia nya yang tidak muda lagi membuat nenek ini hanya bisa duduk menangis dengan tetesan air mata mengingat anak, cucu, dan menantu kurang peduli kepadanya. Nenek yang sabar ini hanya di anggap sampah masayrakat, tidak ada yang mau bicara dengannya dan merasa terasing di kampung sendiri...(www.smpkutabulu.co.cc)Mau tahu cerita selanjutnya, jangan lupa tetap buka situs ini 1 minggu lagi setelah ini. Dengan cara isi buku tamu dengan kode Cerita Danau Lau Kawar.Maaf ini tidak ada maksud apa-apa. Terima kasih
Menurut penduduk setempat-( Simantek kuta, red) menuturkan. Dahulu kala danau kawar adalah kampung kecil yang sangat subur, hasil panen yang melimpah serta masyarakatnya makmur. Suatu ketika terjadilah malapetaka yang tidak di harapkan yang awalnya desa kecil berubah menjadi danau di bawah kaki gunung sinabung. Mengapa begitu !!! (www.smpkutabuluh.co.cc)
Suatu hari masyarakat ingin merayakan hasil panennya yang melimpah ke pada Maha Kuasa dengan mengadakan syukuran maupun perayaaan besar-besaran. Di perayaanya itu banyak sekali yang sibuk mulai dari perempuannya memasak,laki-lakinya mejamu maupun anak juga siap membantu dan banyak kegiatan yang dilakukan disaat perayaan itu berlangsung. Acara ini tidak ketinggalan dengan istilah Guro-guro Aron (perayaan Semarak, red) dilaksanakan setahu sekali ini. Semua masyarakat di sana semuanya berpastisipasi terkecuali nenek yang sangat tua (tua renta, red). Sebenarnya ingin rasanya nenek ini menghadir pesta itu (pesta Orang Batak karo, Sumut) tapi apa daya tak kuat untuk melangkah ke sana.
Suara musik gendeng, hiburan yang penuh canda tawa dan silaturahmi atas sesama membuat nenek ini terbayang untuk ikut di sana. Usia nya yang tidak muda lagi membuat nenek ini hanya bisa duduk menangis dengan tetesan air mata mengingat anak, cucu, dan menantu kurang peduli kepadanya. Nenek yang sabar ini hanya di anggap sampah masayrakat, tidak ada yang mau bicara dengannya dan merasa terasing di kampung sendiri...(www.smpkutabulu.co.cc)Mau tahu cerita selanjutnya, jangan lupa tetap buka situs ini 1 minggu lagi setelah ini. Dengan cara isi buku tamu dengan kode Cerita Danau Lau Kawar.Maaf ini tidak ada maksud apa-apa. Terima kasih
lanjutkan gan
BalasHapus