SoraSirulo.Net.
Jakarta. Nama Kesaint Blanc
terdengar tak asing di telinga orang-orang Karo sejak perusahaan ini
memproduksi album VCD Piso Surit
berisikan lagu-lagu karya Djaga Depari di tahun 1994 disusul album Bolo-bolo dan La Terbajak. Tapi, Kesaint Blanc bukanlah perusahaan rekaman. Perusahaan ini
bergerak di bidang percetakan dan penerbitan, khususnya buku-buku pelajaran/
kamus bahasa asing. Kesaint Blanc adalah penerbit terbesar di Indonesia yang
mengkhususkan diri dalam penerbitan buku-buku pelajaran/ kamus bahasa asing.
Kesaint Blanc didirikan
pada tahun 1979 oleh seorang putra Karo asal Batu Karang, Kab. Karo, Antonius
Bangun. “Mulanya hanya usaha membuat kartu nama semasa saya masih kuliah sambil
kerja,” ujar Antonius mengawali perbincangan dengan SoraSirulo.Net di gedung
percetakan Kesaint Blanc, Bekasi.
Perjalanan hidup Antonius bersama Kesaint Blanc sangat menarik. Dari 1973
hingga 1979 dia kuliah di Akademi Accounting Jayabaya (Jakarta). Sambil kuliah,
dia bekerja di Bank Bumi Daya (Jakarta). 1979, saat masih kuliah dan bekerja di
Bank Bumi Daya, dia memulai usaha percetakan kartu nama.
“Untuk usaha ini, saya mempergunakan satu ruangan di rumah bibi di Cempaka Putih,” tutur Antonius sambil
menunjuk hormat ke bibinya Nd. Desi yang lebih
dikenal dengan panggilan Ribu. “Dia dulu tinggal di rumah kita sewaktu masih di
Cempaka Putih,” imbuh Ribu yang menyertai perbincangan SoraSirulo.Net dengan
pria lembut bersahaja ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih karena sudah memberikan kritik maupun saran ...Sukses buat anda.