Penulisan Annual Report (1) Ringkas vs Bunga

Setiap akhir tahun buku, setiap perusahaan melaporkan kinerjanya kepada sekalian orang dan pihak yang menanamkan investasi di dalamnya. Pemerintah sebagai pemegang regulasi dunia usaha juga wajib tahu apa yang terjadi dalam perusahaan yang berdiri di negara ini. Perusahaan tak bisa hidup soliter, maka apa yang dilakukannya juga seyogyanya disampaikan kepada khalayak, agar keberadaannya sebagai institusi terlihat dan ujungnya melakukan kontribusi langsung kepada pembangunan masyarakat.
Lebih-lebih perusahaan yang memutar dana masyarakat. Pemerintah melalui Bapepam-LK mewajibkan pelaporan seperti ini. Terhitung 14 hari kalender sebelum perusahaan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) harus menyerahkan laporan kinerjanya selama setahun terakhir. Kemudian Bapepam-LK akan melakukan pengecekan kebenaran laporan ini dan akan menerbitkan publikasi mengenai kondisi perusahaan.

Pasar sekunder yang biasanya mengikuti status Perusahaan Terbuka (Tbk), juga sangat berkepentingan terhadap laporan tahunan seperti ini. Karena portofolio perusahaan dapat dilihat dari isi laporan ini.

Bunga vs Realitas
Laporan tahunan atau dalam bahasa inggris disebut Annual Report seringkali dimaknai sebagai ajang tampil bermanis muka bagi perusahaan. Pembuat Annual Report kadang lupa bahwa keinginan tersebut bisa menjerumuskan Annual Report menjadi kumpulan omong kosong bunga-bunga kata.

Laporan yang mampu tampil segar, ringkas namun lengkap dengan informasi yang berguna tentu akan lebih berguna daripada deretan kata indah yang bisa jadi dibuat tanpa dasar pelaporan yang berisi.

Pembaca berbahasa inggris biasanya lebih kritis terhadap laporan tahunan yang berisi bunga-bunga seperti ini. Kalimat bahasa Indonesia yang tidak efektif diterjemahkan dalam bahasa inggris yang tidak efektif juga melahirkan lingkaran-lingkaran pengertian yang acap tidak nyambung. Alhasil pembaca bingung dan menganggap ini semua adalah bulshit belaka.

Bapepam-Lk telah merangsang perusahaan untuk membuat laporan yang lengkap dan sistematis dengan standar ARA (Annual Report Award), tetapi begitu detilnya syarat ARA, bisa jadi juga membuat penulis laporan tahunan memilih berbunga dan berbusa daripada nenyarankan pihak perusahaan agar memenuhi syarat itu dengan pembenahan terlebih dahulu  di perusahaan daripada hanya sebatas coretan di dalam buku.

Report seharusnya adalah report. Yaitu cermin apa yang dilakukan perusahaan. Bukan membuat yang buruk menjadi kelihatan baik. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih karena sudah memberikan kritik maupun saran ...Sukses buat anda.