Ketua Ginargar Raja Lambing Sebayang Mergana (GRLSM) Minola Sebayang sat ditemui SIB di kantornya, Jakarta, Jumat (13/8)
Setelah melalui serangkaian pertemuan, para tetua marga Sebayang akhirnya menyepakati perubahan nama Organisasi Persadaan Sebayang Margana menjadi Ginargar Raja Lambing Sebayang Margana (GRLSM). Perubahan nama ini efektif berlaku sejak Maret 2010 dan dipimpin oleh pengacara terkenal Minola Sebayang SH.
“Perubahan didasarkan pada aspirasi yang menginginkan revitalisasi semangat dan peran organisasi dalam mengantisipasi perkembangan bangsa yang berkembang dinamis,” ujar Minola Sebayang saat ditemui SIB di Jakarta, Kamis (13/8).
Pengacara muda yang berkantor di jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta ini mengatakan Ginargar Raja Lambing Sebayang Margana akan menjadi wadah efektif untuk mengelola dan memberdayakan potensi generasi muda Sebayang yang memiliki beragam latar belakang keahlian, profesi dan usaha untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan Indonesia umumnya dan masyarakat Karo khususnya.
Melalui organisasi ini, Minola berharap semua marga Sebayang memiliki jati diri dan rasa bangga menjadi bagian dari Ginargar Raja Lambing Sebayang Margana (GRLSM) serta mampu memahami dan menghargai norma-norma dan adat istiadat budaya Karo. “Disamping itu, organisasi ini juga diharapkan mampu membangkitkan kecintaan dan kerinduan untuk ikut berpartisipasi aktif membangun tanah karo, khususnya kuta-kuta Sebayang,” ujar Minola.
Menurut Minola Sebayang yang didampingi Juli Edy Sebayang, sejak terpilih memimpin organisasi dengan nama baru itu, pihaknya sudah beberapa kali melakukan sosialisasi baik di Kabupaten Karo maupun di Jabodetabek. Terkahir, sosialisasi dilakukan di Ancol pada hari Sabtu tanggal 7 Agustus 2010 lalu. Acara bertajuk Famili Gathering Keluarga Sebayang itu menggelar gerak jalan bersama yang diikuti 400 KK marga Sebayang dan boru se-Jabodetabek.
Lima bulan setelah terbentuk, sosialisasi juga sudah dilakukan di beberapa desa di Tanah Karo, diantaranya di desa Tigabinanga, Gunung dan Trembesi. “Saat sosialisasi, kami juga sekaligus berdiskusi, menghimpun dan menerima masukan dari warga Sebayang yang akan dijadikan acuan dalam menyusun program kedepan,” ujar Minola.
Selain sosialisasi, kata Minola, saat ini pihaknya juga sedang melakukan pendataan dan inventarisasi seluruh warga Sebayang dan boru yang ada di Jabodetabek. Data teresebut akan didokumentasikan dalam sebuah data base dan directory.
“GRLSM memprogramkan penerbitan buku directory warga Sebayang yang ada di Jabodetabek. Ini bertujuan untuk memudahkan akses dan komunikasi antar marga Sebayang dan beruna di Jabodetabek,” ujar Minola. (SIB) Sumber http://www.tanahkaro.com
Setelah melalui serangkaian pertemuan, para tetua marga Sebayang akhirnya menyepakati perubahan nama Organisasi Persadaan Sebayang Margana menjadi Ginargar Raja Lambing Sebayang Margana (GRLSM). Perubahan nama ini efektif berlaku sejak Maret 2010 dan dipimpin oleh pengacara terkenal Minola Sebayang SH.
“Perubahan didasarkan pada aspirasi yang menginginkan revitalisasi semangat dan peran organisasi dalam mengantisipasi perkembangan bangsa yang berkembang dinamis,” ujar Minola Sebayang saat ditemui SIB di Jakarta, Kamis (13/8).
Pengacara muda yang berkantor di jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta ini mengatakan Ginargar Raja Lambing Sebayang Margana akan menjadi wadah efektif untuk mengelola dan memberdayakan potensi generasi muda Sebayang yang memiliki beragam latar belakang keahlian, profesi dan usaha untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan Indonesia umumnya dan masyarakat Karo khususnya.
Melalui organisasi ini, Minola berharap semua marga Sebayang memiliki jati diri dan rasa bangga menjadi bagian dari Ginargar Raja Lambing Sebayang Margana (GRLSM) serta mampu memahami dan menghargai norma-norma dan adat istiadat budaya Karo. “Disamping itu, organisasi ini juga diharapkan mampu membangkitkan kecintaan dan kerinduan untuk ikut berpartisipasi aktif membangun tanah karo, khususnya kuta-kuta Sebayang,” ujar Minola.
Menurut Minola Sebayang yang didampingi Juli Edy Sebayang, sejak terpilih memimpin organisasi dengan nama baru itu, pihaknya sudah beberapa kali melakukan sosialisasi baik di Kabupaten Karo maupun di Jabodetabek. Terkahir, sosialisasi dilakukan di Ancol pada hari Sabtu tanggal 7 Agustus 2010 lalu. Acara bertajuk Famili Gathering Keluarga Sebayang itu menggelar gerak jalan bersama yang diikuti 400 KK marga Sebayang dan boru se-Jabodetabek.
Lima bulan setelah terbentuk, sosialisasi juga sudah dilakukan di beberapa desa di Tanah Karo, diantaranya di desa Tigabinanga, Gunung dan Trembesi. “Saat sosialisasi, kami juga sekaligus berdiskusi, menghimpun dan menerima masukan dari warga Sebayang yang akan dijadikan acuan dalam menyusun program kedepan,” ujar Minola.
Selain sosialisasi, kata Minola, saat ini pihaknya juga sedang melakukan pendataan dan inventarisasi seluruh warga Sebayang dan boru yang ada di Jabodetabek. Data teresebut akan didokumentasikan dalam sebuah data base dan directory.
“GRLSM memprogramkan penerbitan buku directory warga Sebayang yang ada di Jabodetabek. Ini bertujuan untuk memudahkan akses dan komunikasi antar marga Sebayang dan beruna di Jabodetabek,” ujar Minola. (SIB) Sumber http://www.tanahkaro.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih karena sudah memberikan kritik maupun saran ...Sukses buat anda.